Jakarta- Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, Ujian Nasional (UN) yang
dijalankan oleh siswa SMA dan SMP mengedepankan dua aspek yaitu, aspek akademik
dan aspek integritas. Sekolah-sekolah yang sebelumnya memiliki Indeks
Integritas Ujian Nasional (IIUN) rendah harus meningkatkan hasil IIUN-nya.
Anies mengatakan, kejujuran adalah hal yang
penting dan mendasar sebagai bentuk revolusi mental di dalam menjalankan
pendidikan. karena prestasi merupakan hal yang penting, dan kejujuran itu
mutlak sehingga para peserta didik diminta untuk rajin belajar agar indeks
integritas (II) tinggi dan siswa tidak mencontek.
"Untuk meningkatkan aspek akademik, peserta
didik diminta giat belajar karena itu merupakan cara yang sederhana meninggikan
integritas," kata Pendiri Indonesia Mengajar (IM) pada Rapat Kerja dengan
Komisi X DPR di Senayan, Jakarta, Senin (1/2).
Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud secara
simbolis menyerahkan daftar sekolah dengan hasil UN dan hasil IIUN untuk tiap
kabupaten/kota. Daftar sekolah tersebut diterima oleh Pimpinan Komisi X Ridwan
Hisyam, Abdul Kharis Almasyhari, dan A.R Sutan Adil Hendra.
Anies mengharapkan, Komisi X dapat menggunakan
daftar sekolah ini sebagai bahan pada saat meninjau ke daerah pemilihan (dapil)
masing-masing.
Dia menambahkan, Kemdikbud bersama dengan
Kemristekdikti sepakat akan menggunakan hasil UN maupun angka IIUN sebagai
pertimbangan dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).
Selain itu, Kemdikbud juga melakukan kerja sama dengan PTN untuk memanfaatkan
hasil UN terutama untuk penelitian dan pengembangan. "Kemristekdikti
memberikan kepercayaan kepada tiap universitas untuk menentukan sendiri detail
pemanfaatan dari hasil ini," katanya.
Selanjutnya, Anies menyampaikan tentang pesiapan
UN Berbasis Komputer (UNBK). Dia menyebutkan, UNBK akan berlangsung di sebanyak
1.030 SMP/MTs , 1.324 SMA/MA, dan SMK 2.114 sehingga total sebanyak 4.468
sekolah dan menjangkau 929.000 siswa untuk menjalankan UN berbasis komputer.
Mantan Rektor Univeristas Paramadina ini
mengatakan, peserta didik di daerah berdampak asap tahun lalu di Jambi, Riau,
Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar),
Kalimatan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kalut), dan Kalimantan Tengah
(Kalteng) akan menjalankan UN sesuai dengan jadwal nasional karena materi telah
dipenuhi dengan memanfaatkan waktu libur antarsemester dan akhir tahun
pelajaran. Sedangkan untuk pelaksanaan Ujian Sekolah diundur setelah UN.
Berdasarkan data Kemdkibud, pelaksananan UN untuk
SMA akan berlangsang pada 4 April. Sedangkan untuk SMP pada 7 Mei 2016.
Maria Fatima Bona/PCN
BeritaSatu.com
0 komentar:
Posting Komentar